PADANG PANJANG, KUJANGPOST.com —
“Berjuang untuk kemanusiaan adalah bagian dari panggilan jiwa.” Kalimat sederhana namun sarat makna ini menjadi prinsip hidup Afrianto (24), pemuda asal Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang mendedikasikan dirinya sebagai sopir ambulans relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang Panjang.
Sejak Agustus 2024, Afrianto telah berada di garda terdepan layanan kemanusiaan. Profesi ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi pengabdian yang menuntut keberanian, ketangguhan mental, serta jiwa sosial tinggi. Dalam enam bulan terakhir, ia telah berjibaku menghadapi beragam situasi darurat, mulai dari mengantar pasien, menjemput jenazah, hingga turun langsung membantu evakuasi korban bencana.
Meski memiliki tanggung jawab membantu orang tuanya di ladang, Afrianto tak pernah sekalipun menolak panggilan tugas. Ia selalu siaga, khususnya saat masyarakat kurang mampu membutuhkan pertolongan medis. Semangat pengabdiannya tercermin dari sistem “bayar seikhlasnya” yang diterapkan pada layanan ambulans PMI Padang Panjang yang ia kemudikan.
Sistem ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga menjadi sumber dana bagi berbagai program sosial yang digagasnya secara mandiri, seperti:
AYATI (Ambulance Peduli Yatim dan Piatu): Memberikan perhatian khusus untuk anak-anak yang kehilangan orang tua.
PSAP (Penyaluran Sembako Ambulance Peduli): Menyalurkan bantuan sembako kepada warga kurang mampu.
APL (Ambulance Peduli Lansia): Memberikan bantuan kebutuhan dasar untuk lansia, seperti popok dan perlengkapan kesehatan lainnya.
Lewat ketiga program ini, Afrianto menjadikan ambulans sebagai simbol solidaritas dan kepedulian sosial, bukan sekadar alat transportasi medis. Bagi Afrianto, ambulans adalah jembatan penghubung antara rasa kemanusiaan dan aksi nyata di lapangan.
Tak hanya beraksi di lapangan, Afrianto juga menyimpan harapan besar untuk masa depan. Ia menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, agar bisa bertemu langsung dan membahas pentingnya akses pendidikan yang inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas, khususnya di Tanah Datar dan Kota Padang Panjang. Selain itu, ia berharap pemerintah dapat membantu menyediakan satu unit ambulans gratis untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat di sekitar Masjid Raya Kapeh Kapeh, Jorong Tigo Suku, Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto.
Semangat tulus dan kerja keras Afrianto menjadi cermin nyata bahwa nilai-nilai kemanusiaan masih hidup dan berkembang subur di tengah masyarakat.***