JakartaSosial

Tapak Humanity Dampingi Kenzi Bocah Penderita Tumor Otak Langka ke RSCM Jakarta

99
×

Tapak Humanity Dampingi Kenzi Bocah Penderita Tumor Otak Langka ke RSCM Jakarta

Sebarkan artikel ini

JAKARTA,  KUJANGPOST.com —
Di tengah hiruk pikuk ibu kota, sebuah kisah perjuangan menggugah hati datang dari Padang, Sumatera Barat. Kenzi Alexo Fernanda, bocah laki-laki berusia 3,5 tahun yang hidup hanya bersama neneknya, kini tengah berjuang melawan tumor otak langka jenis Ependimoma Intraventrikel yang bersarang di rongga otaknya dan membuatnya terbaring koma. Kondisinya kian kritis, namun harapan masih menyala, berkat uluran tangan Tapak Humanity.

Tapak Humanity, organisasi sosial kemanusiaan yang berdiri sejak 2019 dan dipimpin oleh Abu Hanifah yang akrab disapa Babe Abu telah lama aktif mendampingi pasien-pasien kurang mampu secara total, baik selama rawat inap maupun rawat jalan. Organisasi ini telah menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit rujukan dan swasta untuk membantu penanganan pasien-pasien kritis di berbagai daerah.

Kenzi merupakan satu dari ribuan pasien yang telah dibantu oleh Tapak Humanity. Setelah melalui rangkaian terapi Kemoterapi dan Radioterapi di RSUP M. Djamil Padang,dr. Bestari J Budiman Sp THT selaku direksi medik telah membentuk tim untuk penanganan kenzi di RS M Djamil Padang dikoordinasikan oleh dr. Nirza Warto S.P ,THT KL menyarankan agar Kenzi dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, tepatnya ke Poliklinik Hemato Onkologi untuk mendapatkan penanganan lanjutan yang lebih intensif

“Kasus Kenzi merupakan tantangan medis yang kompleks dan memerlukan penanganan dengan kehati-hatian tinggi,” ujar dr. Bestari J. Budiman, Sp.THT, selaku Direksi Medik.

dr. Bestari J. Budiman, Sp.THT, juga menyampaikan “Kami tengah menjalin konsultasi dengan berbagai pihak yang memiliki keahlian di bidang terkait untuk memastikan penanganan terbaik. Jika nantinya diperlukan rujukan ke RSCM Jakarta, transportasi harus menggunakan ambulans dengan fasilitas ICU mini. Prosedur operasi memang direncanakan, namun hal tersebut hanya dapat dilakukan apabila kondisi Kenzi benar-benar optimal jika tidak, maka harapan keberhasilannya akan sangat tipis.”

Perjalanan sejauh lebih dari 1.300 kilometer menuju ibu kota akan dimulai pada Minggu, 25 Mei 2025. Dalam kondisi koma, Kenzi akan diberangkatkan menggunakan ambulans VVIP RI Mini ICU Toyota Hiace Premio milik CV. FAS (Fara Ambulans Service Jakarta), didampingi oleh dua sopir, seorang dokter, dan seorang perawat profesional untuk menjamin stabilitas dan keselamatannya sepanjang perjalanan darat menuju Jakarta.

“Ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan penuh harapan. Di balik tubuh kecil yang belum mampu berbicara atau bergerak, detak jantung Kenzi menjadi gema perjuangan yang tak henti bersuara di tengah sunyi. Kami ingin Kenzi merasakan bahwa ia tidak sendiri. Dalam setiap langkah pengobatannya, kami menggantungkan harapan pada doa, cinta, dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Semoga segala proses pengobatan Kenzi dimudahkan, dan kesembuhan itu perlahan datang menghampiri.”
Babe Abu, dalam wawancara di Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *