ROKAN HULU, KUJANGPOST.com —
Suasana haru pecah di Ruang Sidang Cakra Kejaksaan Negeri Pasir Pangaraian pada Kamis malam, 31/07/2025. Tangis dan ucapan syukur mewarnai momen sidang putusan kasus pencurian tandan buah segar (TBS) sawit oleh dua warga, Sahril dan Suherman. Di balik suasana emosional itu, nama Azwardi Dery, S.H., M.H.,Kasubsi Dik Pidsus Kejari Rokan Hulu, mencuat sebagai sosok jaksa yang membela rasa keadilan rakyat kecil.
Dalam kasus yang menyita perhatian publik tersebut, Dery tampil tegas namun bijaksana. Ia tak hanya membaca dakwaan dan pasal, tapi juga menyelami latar belakang sosial kedua terdakwa yang terdesak oleh tekanan dari masyarakat yang mana mereka anggota Koperasi Tamiang Raya.
“Pak Dery adalah jaksa idaman. Ia tegas, tapi tetap bijak. Dari awal sampai akhir sidang, kami merasa didengarkan dan dihargai,” ungkap Sami’uun, anggota koperasi, sambil menahan air mata usai persidangan.
Dikenal ramah, rendah hati, dan selalu membuka ruang diskusi, Dery menjadi jaksa yang dekat dengan masyarakat. Pendekatannya yang humanis menjadikannya simbol harapan baru bahwa hukum dapat menyentuh sisi kemanusiaan, bukan sekadar menerapkan pasal secara kaku.
Bagi warga yang hadir, sosok Azwardi Dery lebih dari sekadar penegak hukum. Ia adalah cahaya di tengah gelapnya ketidakberdayaan, yang menunjukkan bahwa jaksa bisa menjadi sahabat dan penolong rakyat kecil tanpa kehilangan ketegasan dan profesionalisme.
Dengan kejernihan hati dan kepekaan sosial yang ditunjukkan dalam menangani perkara ini, Azwardi Dery mengukir kesan mendalam di benak masyarakat bahwa keadilan masih bisa hidup di tengah rakyat.
