PemerintahanRokan Hulu

Syafaruddin Poti Terkejut! Temukan Potret Pilu Pendidikan Perbatasan Bonai Darussalam

45
×

Syafaruddin Poti Terkejut! Temukan Potret Pilu Pendidikan Perbatasan Bonai Darussalam

Sebarkan artikel ini

BONAI DARUSSALAM, KUJANGPOST.com –
Potret pilu pendidikan di perbatasan Rokan Hulu kembali mengetuk hati. Wakil Bupati Rokan Hulu, Syafaruddin Poti, S.H., M.M., turun langsung meninjau kondisi memprihatinkan SDN 007 dan SMP 05 Bonai Darussalam pada Jumat 18/7/2025.

Ia menyaksikan langsung anak-anak belajar di ruang sempit dengan fasilitas serba terbatas, jauh dari kata layak. Plafon ruang kelas rusak, kursi dan meja lapuk tak layak pakai, WC sekolah tidak berfungsi hingga murid terpaksa menumpang ke rumah warga untuk buang air, halaman sekolah rusak, pagar tidak ada, bahkan perpustakaan pun tidak dimiliki sekolah ini.

Sementara itu, SMP 05 Bonai Darussalam masih kekurangan ruang belajar, membuat anak-anak terpaksa belajar bergantian.

Turut mendampingi Wabup dalam peninjauan ini, Kepala Desa Bonai Rais Am, Ketua BPD Eduar Wahid, Babinsa Bonai Peltu M. Sitepu, Kepala Sekolah Zamzuri beserta jajaran, Panglimo Sakti Kafrizal, Ninik Mamak, dan tokoh masyarakat setempat.

Melihat langsung kondisi memilukan ini, Wabup Syafaruddin Poti berkomitmen untuk segera membangun ruang kelas SMP 05 Bonai Darussalam dan memperjuangkan pembangunan SDN 007 Bonai Darussalam agar menjadi prioritas.

“Pendidikan adalah hak dasar dan tanggung jawab kita semua. Saya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan menggandeng perusahaan sekitar serta tokoh desa dan adat untuk mewujudkan pembangunan sekolah ini. Anak-anak kita harus belajar di ruang kelas yang layak, bukan begini,” tegas Syafaruddin Poti.

Kafrizal, salah satu warga sekaligus Panglimo Sakti, menyampaikan apresiasi atas respon cepat pemerintah daerah.

“Kami berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati yang mau mendengar keluh kesah kami. Harapan kami pembangunan SD dan SMP ini segera terwujud karena ini menyangkut masa depan pendidikan anak-anak kami,” ungkap Kafrizal.

Kini, masyarakat Bonai Darussalam menanti langkah nyata dari pemerintah dan perusahaan sekitar agar anak-anak di perbatasan tidak lagi belajar di ruang kelas rusak, demi masa depan mereka yang lebih cerah.

Penulis: Ermiza Indah Pusvitanty

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *