ROKAN HULU, KUJANGPOST.com —
Puluhan anggota Pimpinan Unit Kerja (PUK) Karya Bersama Sigatal menggelar aksi damai di depan kantor PT RSM pada Senin (21/4), menuntut realisasi kerja sama yang telah dijanjikan sejak setahun lalu namun belum juga terealisasi.
Dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan berbagai tuntutan, massa menyuarakan aspirasi mereka secara tertib. Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan atas tidak adanya kejelasan terkait kerja sama yang dinilai sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan para pekerja dan kelangsungan usaha di wilayah tersebut.
“Kami sudah menunggu selama satu tahun, namun belum ada kejelasan. Hari ini kami datang bukan untuk membuat keributan, tapi untuk menagih komitmen,” tegas Ketua PUK Karya Bersama Sigatal, Ade Irwan Hudayana, dalam orasinya.
Ia menjelaskan bahwa sejak pertengahan tahun lalu, pihaknya telah menempuh berbagai jalur persuasif, mulai dari pengiriman surat resmi hingga permintaan audiensi. Sayangnya, semua upaya tersebut belum mendapat tanggapan memuaskan dari pihak perusahaan.
Menanggapi aksi ini, Humas PT RSM, Toni Alexander, menyampaikan bahwa perusahaan pada prinsipnya tidak memiliki permasalahan dengan pihak PUK Karya Bersama Sigatal (yang sering disebut PUK Niba), dan tidak pernah mengecualikan pihak manapun untuk menjalin kerja sama.
“Pihak perusahaan tidak pernah ada masalah dengan pihak Niba dan kami tidak pernah menutup peluang kerja sama,” ujarnya.
Namun pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Ade Irwan Hudayana yang menegaskan bahwa jika memang demikian adanya, maka aksi ini seharusnya tidak perlu terjadi.
“Jika benar pihak perusahaan terbuka untuk bekerja sama, maka kami tidak mungkin menunggu hingga satu tahun tanpa kepastian. Keinginan kami sudah disampaikan sejak lama, namun tidak pernah ada respons positif,” tegasnya.
Massa berharap, melalui aksi damai ini, PT RSM dapat segera membuka ruang dialog secara terbuka dan menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan persoalan yang berlarut ini.
