Rokan Hulu

Kabut Asap Selimuti Rambah Tengah Barat, Warga Gelar Sholat Istisqo’ Tiga Hari Berturut-Turut Memohon Hujan

10
×

Kabut Asap Selimuti Rambah Tengah Barat, Warga Gelar Sholat Istisqo’ Tiga Hari Berturut-Turut Memohon Hujan

Sebarkan artikel ini

ROKAN HULU, KUJANGPOST.com — Kabut asap tipis mulai menyelimuti udara Desa Rambah Tengah Barat, Kecamatan Rambah, Rabu pagi (23/07/2025). Di tengah kondisi ini, ratusan warga berkumpul di Lapangan Sepak Bola desa tersebut untuk menggelar Sholat Istisqo’, memohon agar hujan segera turun memadamkan kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap.

Sholat Istisqo’ ini dilaksanakan tiga hari berturut-turut sebagai bentuk ikhtiar bersama menghadapi kemarau panjang dan kabut asap yang semakin pekat di wilayah tersebut.

Sejak fajar, warga dari berbagai usia berdatangan dengan membawa sajadah dan air wudhu, menembus kabut asap yang mulai mengaburkan pandangan. Anak-anak tampak menggenggam tangan orang tua mereka dengan wajah penasaran, sementara pemuda dan pemudi membantu menata shaf. Para ibu terlihat duduk menunggu iqamah dikumandangkan, di tengah bau asap tipis yang terbawa angin.

Sholat Istisqo’ dipimpin oleh Ustadz Darma, dengan lantunan doa menggema menembus pagi yang mulai suram oleh asap. Dalam khutbahnya, Ustadz Darma mengingatkan masyarakat untuk memperbanyak istighfar dan memperkuat doa sebagai ikhtiar menghadapi kemarau panjang serta kabut asap yang mulai mengganggu pernapasan.

“Air adalah rahmat, hujan adalah rahmat. Mari kita terus berdoa agar hujan segera turun memadamkan titik api, membersihkan udara, dan menyuburkan kembali tanah kita,” tuturnya penuh harap.

Turut hadir Camat Rambah, H. Zulfan, dan Kepala Desa Rambah Tengah Barat, Sofian Dly, yang mendampingi warga dalam sholat memohon hujan tersebut. Kepala Desa Sofian Dly menyebutkan, kabut asap mulai terasa sejak pagi, terutama saat embun tidak lagi turun karena kemarau panjang.

“Kita semua merasakan dampaknya, udara menjadi pengap, jarak pandang terganggu, dan sumur-sumur warga mulai mengering. Kita berharap dengan doa bersama ini, Allah menurunkan hujan sebagai rahmat bagi kita semua,” ujar Sofian

Usai sholat, warga menengadahkan tangan ke langit yang masih cerah namun tampak kelabu tertutup kabut asap, memanjatkan doa agar hujan segera turun membawa kesejukan, memadamkan kebakaran hutan, serta membersihkan udara yang mulai sesak oleh asap.

Sholat Istisqo’ pagi ini bukan hanya menjadi ikhtiar untuk memohon hujan, tetapi juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan pentingnya menjaga alam dan memanfaatkan air secara bijak sebagai sumber kehidupan yang sangat dirindukan di tengah kondisi udara yang semakin pengap akibat kebakaran lahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *