Rokan Hulu | KUJANGPOST.com – Masyarakat Luhak Rambah segera menyaksikan momen bersejarah: dr. H. Tengku Afrizal Dachlan, MM, resmi menerima gelar Tengku Sutan Zainal Rambah sebagai Putra Mahkota yang akan memimpin adat dengan visi modern. Penabalan ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengukuhan seorang pemimpin yang memadukan integritas, profesionalisme, dan kecintaan mendalam pada budaya leluhur.
Sebagai keturunan Raja ke-7 dan ke-9, Tengku Afrizal diakui secara adat sebagai penerus sah. Tim Pranata Adat Luhak Rambah, dipimpin Datuk H. Herman Harun, SE, menetapkan beliau setelah melakukan kajian mendalam. Datuk Herman menegaskan:
“Tengku Afrizal Dachlan siap meneguhkan identitas budaya Luhak Rambah sekaligus membawa visi modern bagi masyarakat.”
Dukungan datang dari berbagai lapisan masyarakat adat, termasuk Suku Nan Tujuh, puak bangsawan Napitu, dan Napitu Huta. Salah seorang pucuk suku menambahkan:
“Penabalan ini mempersatukan masyarakat Luhak Rambah dan memastikan kepemimpinan yang bijaksana serta berwawasan luas.”
Selain dikenal sebagai pemimpin adat, Tengku Afrizal juga memiliki rekam jejak profesional yang mumpuni:
Riwayat Jabatan:
Kepala Puskesmas Rokan IV, Kab. Kampar, Riau (1989–1990)
Kepala Seksi P2M OM Kendeplkes Klaten, Jawa Tengah (1990–1991)
Pegawai Organik PT. Jamsostek Cabang Jawa Barat, Bandung (1991–1994)
Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kepulauan Riau (2019–2024)
Riwayat Pendidikan:
SMA Negeri II Pekanbaru (1975–1977)
S1 Universitas Sebelas Maret (1979–1986)
S2 Universitas Riau Kepulauan Batam (2017–2020)
Dengan pengalaman profesional, pendidikan tinggi, dan pemahaman mendalam terhadap adat, Tengku Afrizal memimpin dengan bijak, membawa inovasi, dan melestarikan budaya leluhur.
Acara penabalan yang akan digelar dalam waktu dekat menjadi momen sakral bagi masyarakat Luhak Rambah. Seluruh masyarakat diundang untuk menyaksikan penabalan dan memberikan doa restu, agar Putra Mahkota mampu memimpin dengan integritas, visi modern, dan tetap menjaga kehormatan adat.
Tengku Afrizal Dachlan bukan sekadar pewaris gelar, tetapi simbol kepemimpinan yang menginspirasi, menggabungkan tradisi, profesionalisme, dan pengabdian nyata bagi masyarakat. Penabalan ini menegaskan bahwa beliau siap memimpin Luhak Rambah menuju masa depan yang sejalan dengan nilai adat dan modernitas.