PekanbaruRiauTNI/POLRI

Kapolda Riau Berhasil Bersihkan Sungai Kuantan, LAMR: “Luar Biasa Jenderal!”

4
×

Kapolda Riau Berhasil Bersihkan Sungai Kuantan, LAMR: “Luar Biasa Jenderal!”

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU |KUJANGPOST.com— Keajaiban ekologis kembali terjadi di Riau. Air Sungai Batang Kuantan yang selama lebih dari dua dekade keruh akibat aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI), kini kembali jernih berkilau. Fenomena ini sontak disambut sorak kegembiraan masyarakat Kuantan Singingi, khususnya di kawasan Tepian Narosa, lokasi ikonik budaya Pacu Jalur.

Pantauan di lapangan, beningnya aliran sungai membuat ikan-ikan kecil tampak jelas berenang di sela bebatuan. Anak-anak dan orang dewasa pun berbondong-bondong mandi, berenang, dan menikmati panorama senja di tepi sungai yang kini berubah menjadi destinasi wisata harian.

Apresiasi pun datang dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Ketua Umum DPH LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, secara terbuka menyanjung langkah tegas Polda Riau di bawah komando Kapolda Irjen Pol. Dr. Herry Heryawan, M.Hum.

“Sangat luar biasa, patut kita apresiasi kerja Polda Riau ini. Air Sungai Kuantan kembali jernih dan menjadi tempat bermain warga. Luar biasa Jenderal, sebuah capaian dengan dimensi luas. Akan senantiasa dikenang baik, Insya Allah akan menjadi amal ibadah,” ujar Datuk Seri Taufik, Kamis (28/08/2025).

Tak hanya itu, LAMR bahkan kembali menyematkan gelar moral kepada Irjen Herry sebagai “Kapolda Budaya”, mengingat komitmennya menjaga warisan sejarah dan lingkungan mulai dari pemugaran makam Marhum Pekan, pendiri Kota Pekanbaru, hingga gerakan penanaman pohon.

Kejernihan Sungai Kuantan bukanlah kebetulan. Polda Riau mencatat telah memusnahkan 234 unit dompeng dari 52 titik aktivitas PETI yang merusak ekosistem sungai. Dari tujuh laporan polisi, 16 pelaku ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Langkah keras ini membuahkan hasil nyata,sungai yang dulunya penuh lumpur kini kembali menjadi pusat kehidupan masyarakat sekaligus ikon budaya Riau.

Dengan kembalinya kejernihan sungai, masyarakat Kuansing kini bisa kembali bangga memiliki warisan alam yang selaras dengan budaya Pacu Jalur. Bagi LAMR, capaian ini bukan sekadar penegakan hukum, tapi sebuah warisan peradaban yang akan dicatat sejarah.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *