Pekan baru|KUJANGPOST.com————Isu dugaan kasus narkoba yang menyeret nama UIN Suska Riau memantik reaksi keras dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin. Tanpa basa-basi, mereka menegaskan: pelaku bukan mahasiswa aktif UIN Suska Riau.
“Kami tidak akan diam ketika nama baik kampus dicemarkan. Pelaku itu bukan bagian dari kami!” tegas Ketua Umum Dema Fakultas Ushuluddin, Rafi Mulyawan, dengan nada geram, Jumat (15/8/2025).
Bagi Rafi, kampus adalah benteng ilmu pengetahuan dan moralitas, bukan tempat berkembangnya narkoba, pergaulan bebas, atau perilaku yang mencoreng martabat perguruan tinggi. Karena itu, pihaknya mendesak rektorat dan aparat untuk memperketat keamanan di segala lini.
“Mulai dari pengawasan pintu masuk kampus, menutup ruang bagi praktik pergaulan bebas, hingga deteksi dini potensi penyalahgunaan narkoba. Ini bukan sekadar imbauan ini peringatan,” ujarnya lantang.
Rafi juga mengingatkan mahasiswa agar tidak bermain api dengan hal-hal yang bisa membakar masa depan mereka. Ia menekankan pentingnya menjaga pergaulan, mengisi hari-hari dengan aktivitas positif, dan menjadikan kampus sebagai ruang aman, sehat, serta produktif.
Lebih jauh, ia menolak keras jika kasus ini dihubungkan dengan aktivitas organisasi mahasiswa, khususnya di Fakultas Ushuluddin, yang selama ini aktif membangun budaya positif dan bebas narkoba.
“Nama baik kampus adalah harga mati. Kami, Dema Ushuluddin, akan menjadi garda terdepan, berdiri di barisan paling depan, untuk memerangi narkoba dalam bentuk apapun,” tutup Rafi dengan nada penuh tekad.











