PEKANBARU, KUJANGPOST.com —
Sebagai respons atas dinamika yang belakangan berkembang di kalangan insan pers, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Grup Sahabat Pers Dirlantas Polda Riau mengadakan pertemuan penting di Aula eks Kantor Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Jalan Patimura. Kamis (4/9).
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Alex Cowboy yang menekankan pentingnya mempererat solidaritas di antara sesama wartawan. Dalam arahannya, Alex mengingatkan agar para jurnalis tidak mudah terprovokasi atau terpecah oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan pribadi.
“Kita harus tetap solid dan saling menguatkan. Jangan sampai kita diadu domba oleh oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dari perpecahan di internal pers. Hanya dengan menjaga kebersamaan, kita bisa dihargai sebagai wartawan yang profesional dan bermartabat,” ujar Alex.
Lebih lanjut, Alex juga menyoroti adanya praktik saling serang antar sesama insan pers yang dinilainya berpotensi merusak citra profesi secara keseluruhan. Ia menekankan bahwa wartawan seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas profesi, bukan sebaliknya saling menjatuhkan karena perbedaan kepentingan.
“Ada pihak-pihak yang memanfaatkan celah konflik di antara kita untuk memecah belah. Ini tidak boleh dibiarkan. Kita berada dalam satu profesi yang sama, dan seharusnya saling mendukung, bukan saling menjatuhkan,” tambahnya.
Dalam forum tersebut, Alex juga mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi profesionalisme dan etika jurnalistik dalam setiap aktivitas peliputan. Ia mengajak para wartawan untuk tidak sekadar mengejar sensasi, melainkan tetap berpegang teguh pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan prinsip independensi dalam pemberitaan.
“Wartawan memiliki tanggung jawab moral di hadapan publik. Jika kita saling serang di ruang publik, yang dirugikan bukan hanya individu, tapi nama baik profesi kita secara keseluruhan,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, salah satu peserta rapat juga menyampaikan pentingnya menjaga kebersamaan di tengah tantangan yang dihadapi profesi pers saat ini.
“Kebersamaan adalah kunci. Jangan hanya karena ulah segelintir oknum, kita ikut terjebak dalam konflik sesama profesi. Kalau kita tetap kompak, tidak akan ada pihak luar yang bisa memanfaatkan kelemahan kita,” ungkapnya.
Pertemuan tersebut ditutup dengan seruan untuk terus memperkuat sinergi antar wartawan di Riau, agar dapat menjadi teladan dalam menjaga kekompakan dan profesionalisme di dunia pers nasional.