PemerintahanRokan Hulu

BKSDA Dikerahkan Tangani Harimau Di Areal Perkebunan Tambusai Timur,Kades Sungai Sitolang: Kami Prioritas Keamanan Warga

42
×

BKSDA Dikerahkan Tangani Harimau Di Areal Perkebunan Tambusai Timur,Kades Sungai Sitolang: Kami Prioritas Keamanan Warga

Sebarkan artikel ini

ROKAN HULU, KUJANGPOST.com —Dalam upaya mengatasi kehadiran harimau di areal perkebunan Tambusai Timur yang telah membuat masyarakat setempat resah dan khawatir, terutama setelah seekor sapi milik warga Sungai Sitolang menjadi korban pemangsaan harimau tersebut.Pihak Pemerintah Desa segera mengambil tindakan dengan memanggil pihak BKSDA untuk melakukan evakuasi hewan predator tersebut.

Pada hari Jumat,07/02/2025, di Kantor Desa Sungai Sitolang, tim dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengadakan diskusi dan rapat guna membahas penanganan dan solusi terkait kehadiran harimau di wilayah tersebut.

Pihak-pihak yang terlibat dan turut hadir dalam diskusi tersebut yakni tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang dipimpin oleh Muhammad Hendri, Kepala Resort Kampar, perwakilan tim dari BPBD, Camat Rambah Hilir Narji, Kusmana, Kades Sungai Sitolang, serta perwakili Kades Tambusai Timur, Fahmi, Babinkamtibmas, Kadus, dan Tokoh Masyarakat.

Menurut pihak BKSDA, harimau sebagai makhluk yang dilindungi oleh undang-undang nomor 5 tahun 1990.Tidak semudah itu untuk mengevakuasi predator tersebut,Ada beberapa ketentuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan penangkapan.

Dalam upaya memantau pergerakan harimau, langkah awal yang akan dilakukan adalah memasang kamera trap. Namun,Kami meminta masyarakat untuk berkomitmen menjaga keamanan kamera trap yang akan dipasang, karena perangkat ini sangat penting untuk penelitian populasi, pemantauan perilaku, identifikasi ancaman, dan konservasi harimau.

Sebelum melaksanakan pemasangan, tim BKSDA akan melakukan survei ke lokasi terakhir jejak harimau ditemukan dengan berkolaborasi bersama BPBD, Kades, Kadus, dan masyarakat. Tujuan dari survei ini adalah untuk menentukan posisi yang strategis dan aman untuk memasang kamera trap, sehingga dapat memantau pergerakan harimau secara efektif dan meminimalkan risiko bagi masyarakat dan tim survei.”ujar Muhammad Hendri, Kepala Resort Kampar dari tim BKSDA

“Dengan kamera trap, tim kami dapat memantau dan melaporkan pergerakan harimau tersebut ke pusat, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat sambil menunggu perintah dari pusat terkait pengevakuasian hewan predator tersebut”.
Tambahnya

Camat Rambah Hilir Narji dan Kusmana, Kades Sungai Sitolang juga menyampaikan “Himbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari konflik dengan harimau, termasuk tidak melakukan aktivitas sendirian di perkebunan, membersihkan kebun-kebun rimbun, dan mengandangkan hewan ternak.

Sampai berita ini di terbitkan untuk sementara belum ada hasil yang di peroleh tim atas survey yang dilakukan dilapangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *