NATUNA, KUJANGPOST.com – Wakil Bupati Natuna, didampingi oleh Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Dr. Drs. Wahidin, M.Kes, memimpin rapat strategis yang membahas pemberdayaan perempuan dan pencegahan stunting dalam masa genting di Kabupaten Natuna. Rapat yang berlangsung di ruang rapat lantai 2 Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak.
Dalam rapat tersebut, tiga isu utama yang menjadi prioritas adalah:
1. **Rapat Koordinasi Penurunan Stunting bersama TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting)**
Wakil Bupati bersama Dr. Wahidin menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat dalam mempercepat penurunan angka stunting. Tim TPPS akan terus memantau dan mengoordinasikan program-program yang dijalankan guna memastikan prevalensi stunting di wilayah Natuna dapat ditekan secara signifikan.
2. **Sosialisasi Rumah Asuh sebagai Inisiatif Pencegahan Stunting**
Program **Rumah Asuh** diinisiasi sebagai pusat pendampingan bagi keluarga yang berisiko mengalami stunting. Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga kesehatan dan gizi anak. Rumah Asuh akan berfungsi sebagai pusat konsultasi dan edukasi bagi keluarga yang membutuhkan bimbingan terkait pemenuhan gizi anak yang tepat.
3. **Penguatan Program Kampung Berkualitas**
Program **Kampung Berkualitas** difokuskan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui perbaikan di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Wakil Bupati dan Dr. Wahidin sepakat bahwa desa-desa berkualitas menjadi ujung tombak dalam mendukung penurunan angka stunting serta meningkatkan indikator pembangunan manusia di Kabupaten
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Natuna menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan anak-anak di Kabupaten Natuna. “Pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat, termasuk keluarga, harus terlibat aktif,” ujar beliau. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan gizi yang baik sejak dini.
Beliau menambahkan bahwa pemberdayaan perempuan merupakan kunci keberhasilan dalam upaya ini. “Perempuan, khususnya ibu-ibu, memiliki peran sentral dalam memastikan kesehatan dan gizi anak-anak mereka. Oleh karena itu, program-program pemberdayaan perempuan sangat krusial untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas,” jelas Wakil Bupati
Dr. Drs. Wahidin, M.Kes, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, juga memberikan pandangannya terkait langkah-langkah pencegahan stunting di masa genting ini. “Stunting bukan hanya soal kurang gizi, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelola kesehatan reproduksi dan keluarga dengan baik,” ujar Dr. Wahidin. Ia menekankan bahwa program **Rumah Asuh** merupakan salah satu solusi yang tepat dalam mendukung keluarga untuk memberikan gizi yang optimal bagi anak-anak mereka.
Lebih lanjut, Dr. Wahidin menegaskan bahwa pemerintah pusat melalui BKKBN siap mendukung penuh program-program di daerah, termasuk di Kabupaten Natuna. “Kami dari BKKBN siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memastikan program-program ini berjalan dengan efektif dan tepat sasaran,” ungkapnya.
Rapat ini diharapkan akan menghasilkan kebijakan yang kuat dan koordinasi antarinstansi yang lebih baik dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Natuna.***
Reporter : Julita