NATUNA, KUJANGPOST.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Natuna meluncurkan program inovatif bertajuk “Jumat Impian.” Program ini dirancang untuk mendekatkan diri kepada para nelayan dan pelaku usaha di Kecamatan Natuna dengan mendengarkan langsung aspirasi mereka serta memberikan pelayanan terpadu, khususnya terkait perizinan usaha dan bantuan modal.
Dalam pelaksanaan program “Jumat Impian” yang diadakan pada Jumat, 15 September 2024, perwakilan dari DPMPTSP, Ibu Yuliana, S.IP, yang merupakan Penata Perizinan Ahli Muda, hadir untuk memastikan jalannya kegiatan. Program ini disambut baik oleh masyarakat setempat, terutama nelayan yang umumnya tidak melaut pada hari Jumat, sehingga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pemerintah tanpa mengganggu aktivitas keseharian mereka.
“Jumat dipilih karena kami memahami bahwa ini adalah hari di mana para nelayan Natuna biasanya beristirahat dan melakukan kegiatan ibadah. Ini memberikan kami ruang untuk memberikan pelayanan secara optimal dan mendengarkan keluhan atau masukan mereka,” ujar Ibu Yulian
Program ini dirancang sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, terutama bagi masyarakat pesisir dan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di sektor kelautan dan perikanan. DPMPTSP berfokus untuk memfasilitasi pengurusan perizinan usaha, mempercepat proses bantuan modal, serta memberikan konsultasi terkait pengembangan usaha.
Selain itu, dengan adanya program ini, pemerintah daerah berharap dapat menjalin komunikasi yang lebih erat dengan masyarakat, mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi, dan menyediakan solusi yang lebih tepat sasaran. Kegiatan ini juga menjadi langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui penguatan sektor usaha berbasis kelautan.
Kegiatan “Jumat Impian” memberikan manfaat besar bagi nelayan dan pelaku usaha di Natuna. Mereka tidak hanya mendapatkan layanan terkait perizinan, tetapi juga dapat berdiskusi langsung dengan pihak DPMPTSP mengenai berbagai isu, seperti akses ke sumber daya, bantuan modal, dan pengembangan usaha. Dengan adanya layanan langsung ini, diharapkan proses perizinan yang sebelumnya dianggap rumit dapat diakses dengan lebih mudah dan cepat.
“Program ini sangat membantu kami sebagai nelayan. Biasanya, kami kesulitan mengurus izin atau bantuan karena sibuk di laut. Sekarang, kami bisa mengurus semuanya tanpa harus meninggalkan pekerjaan terlalu lama,” kata salah satu nelayan yang hadir dalam kegiatan tersebut
Program “Jumat Impian” merupakan bagian dari komitmen DPMPTSP Kabupaten Natuna dalam meningkatkan inovasi pelayanan publik. Selama ini, salah satu kendala yang dihadapi masyarakat pesisir adalah sulitnya mengakses layanan pemerintah karena keterbatasan waktu dan lokasi. Dengan adanya program ini, diharapkan pelayanan publik dapat lebih inklusif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil.
Ke depan, DPMPTSP Kabupaten Natuna berencana untuk memperluas cakupan program “Jumat Impian” ke kecamatan lain di wilayah Natuna. Program ini juga akan terus dievaluasi agar semakin efektif dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha di sektor kelautan.
Program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah melalui peningkatan layanan publik yang responsif dan berbasis
Inovasi pelayanan publik, seperti program “Jumat Impian,” sangat penting untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pemerintah, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir seperti Natuna. Di banyak daerah, nelayan sering kali menghadapi berbagai kendala dalam mengurus perizinan usaha atau mengakses bantuan modal. Keterbatasan waktu dan lokasi menjadi salah satu faktor utama yang membuat mereka sulit mendapatkan layanan secara maksimal.
Program seperti “Jumat Impian” bukan hanya memberikan kemudahan dalam proses administratif, tetapi juga menciptakan komunikasi langsung antara pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, pemerintah dapat lebih memahami kondisi riil di lapangan dan merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Inovasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan memperkuat sektor perikanan, yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian daerah.
Selain Natuna, beberapa daerah lain di Indonesia juga mulai mengadopsi pendekatan serupa untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat pesisir. Inovasi ini menjadi bukti bahwa pelayanan publik harus terus beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis, terutama di sektor-sektor vital seperti perikanan dan kelautan.***
Reporter : Julita