Jakarta

Banjir Sumatra Utara, Praktisi Media Soroti Minimnya Informasi Bantuan Pemerintah Pusat

17
×

Banjir Sumatra Utara, Praktisi Media Soroti Minimnya Informasi Bantuan Pemerintah Pusat

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, KUJANGPOST.com – Banjir masih melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara, termasuk Sibolga dan Tapanuli Selatan. Hingga hampir satu pekan pascabencana, belum terlihat adanya aktivitas bantuan pemerintah pusat yang diketahui publik secara luas melalui pemberitaan nasional.

Praktisi media, Gemal Abdel Nasser Panggabean, mengemukakan pengamatannya terkait minimnya pemberitaan nasional mengenai banjir tersebut. Menurut dia, berdasarkan pemantauan yang dilakukannya, informasi terkait banjir di Sumatera Utara belum menjadi isu utama di sejumlah platform media.

“Dari hasil pemantauan di lingkungan kerja saya, belum terlihat pemberitaan yang masif terkait penanganan dari pemerintah pusat. Yang lebih banyak muncul justru ucapan belasungkawa,” ujar Gemal di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Ia juga menyoroti banyaknya unggahan warga terdampak di media sosial yang menampilkan kondisi pengungsian dan banjir bandang di sejumlah titik. Namun, menurutnya, konten tersebut sebagian besar hanya menampilkan situasi bencana tanpa diimbangi informasi perkembangan penanganan.

“Video-video warga sebenarnya sangat membantu memberikan gambaran kondisi lapangan. Tetapi jika tidak dibarengi informasi tentang evakuasi dan bantuan yang sedang berjalan, hal itu justru bisa menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga korban di luar daerah,” katanya.

Gemal menyebut, kondisi di Sibolga menjadi perhatian khusus karena menurut informasi yang diperolehnya, akses komunikasi di wilayah tersebut sulit. Akibatnya, perkembangan situasi di kota itu belum diketahui secara jelas oleh publik.

“Saya memiliki keluarga di Sibolga. Sampai sekarang kondisi kota itu belum bisa dipastikan karena keterbatasan akses komunikasi,” ujarnya.

Dorongan Bantuan Pemerintah Pusat
Gemal berharap pemerintah pusat dapat segera mengirimkan bantuan ke wilayah terdampak, terutama ke daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

“Pemerintah pusat tentu memiliki sumber daya, peralatan, dan armada yang lebih lengkap. Jika wilayah tidak bisa diakses lewat darat, transportasi udara dapat dioptimalkan untuk menjangkau lokasi terdampak,” katanya.

Ia juga menilai, pemberitaan terkait bantuan dan penanganan dari pemerintah akan sangat membantu menumbuhkan kepercayaan masyarakat serta mendorong bantuan dari pihak lain.

“Kami menunggu kabar baik, bukan hanya tentang kondisi keluarga kami, tetapi juga tentang bantuan yang benar-benar sampai ke lapangan,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, redaksi masih berupaya memperoleh konfirmasi dari instansi terkait di tingkat pusat maupun daerah mengenai kondisi terkini dan distribusi bantuan di wilayah terdampak.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *