BudayaRiauRokan Hulu

Prosesi Sakral Menjemput Gelar, Penabalan Raja Luhak Rambah Dimulai dengan Ziarah

59
×

Prosesi Sakral Menjemput Gelar, Penabalan Raja Luhak Rambah Dimulai dengan Ziarah

Sebarkan artikel ini

Rokan Hulu | KUJANGPOST.com –Tradisi adat Luhak Rambah kembali menorehkan sejarah dengan digelarnya prosesi sakral “Menjemput Gelar” pada Rabu (08/10/2025) sore pukul 16.WIB di Makan Raja-Raja Rambah. Ritual adat ini menjadi rangkaian awal penabalan Raja Luhak Rambah, di mana gelar kebesaran terlebih dahulu “dijemput” dari leluhur sebelum diwariskan kepada penerusnya.

Prosesi berlangsung khidmat di pusara Tengku Muhammad Syarif, Raja Ke-9 Luhak Rambah bergelar Besar Tangan Sebelah, sosok yang dikenal sakti dan berpengaruh pada masanya. Sebagai simbol estafet kepemimpinan adat, dilakukan peletakan batu di atas pusara almarhum, tanda diteruskannya amanah kepemimpinan ke generasi berikutnya.

Putra Mahkota Raja Yang di-Pertuan Besar Rokan Hulu, Dr. H. Tengku Afrizal Dachlan, MM, bergelar Sultan Zainal, hadir bersama rombongan menaiki kereta kencana rakyat. Kehadiran dengan cara unik ini menghadirkan nuansa kebersamaan, sekaligus memperlihatkan kekuatan tradisi yang masih hidup di tengah masyarakat.

Turut hadir sejumlah tokoh adat dan bangsawan, di antaranya Raja Yang di-Pertuan Besar Tambusai Gelar Sultan Ahmad, Jamhur Poti, SE., M.Si., Datuk Bendahara, Sultan Mahmud Luhak Rambah, serta para pucuk suku dan datuk adat dari empat suku besar: Melayu, Mandailing, Pungkuik, dan Kandang Kopoh.

Prosesi dimulai dengan pembentangan kain kuning oleh keempat suku besar tersebut. Puncaknya, Putra Mahkota Tengku Afrizal Dachlan meletakkan batu pertama di atas pusara, menegaskan posisinya sebagai penerus yang akan ditabalkan menjadi Raja Luhak Rambah berikutnya serta di lanjutkan dengan Doa bersama.

Acara kian bersejarah dengan hadirnya zuriat dari Malaysia. Syed Ahmad Zaki Alattas, cicit almarhum Tengku Muhammad Syarif,Raja Ke- 9 datang langsung memberikan dukungan terhadap penabalan. Sementara itu, Muhammad Hidayat, bergelar Raja Gegara Alam, keturunan Raja ke-3 Luhak Rambah Tunggal Kuning yang kini bermukim di Malaysia, menegaskan bahwa momentum ini menjadi jembatan silaturahmi yang sempat terputus lebih dari dua abad.

“Saya datang untuk memberikan dukungan kepada Putra Mahkota Raja Yang di-Pertuan Besar, Dr. H. Tengku Afrizal Dachlan, MM, Gelar Sultan Zainal, yang akan ditabalkan sebagai Raja Luhak Rambah. Momentum ini menyatukan kembali tali persaudaraan yang sempat terputus, serta menguatkan silaturahmi lintas negeri,” ujar Muhammad Hidayat.

Dalam sambutannya, Tengku Afrizal Dachlan menekankan bahwa ziarah bukan sekadar ritual adat, melainkan bentuk penghormatan mendalam kepada leluhur.

“Alhamdulillah, kami telah berziarah dan berdoa, memohon kerelaan untuk meneruskan gelar yang dahulu disandang almarhum. Semoga kami dapat menjalankan amanah ini dengan baik, meneladani kepemimpinan beliau di masa lalu,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar mengenang jasa para raja terdahulu, prosesi “Menjemput Gelar” menjadi sarana mempererat silaturahmi antar zuriat, bangsawan, dan masyarakat. Tradisi ini sekaligus menegaskan komitmen bersama untuk menjaga marwah adat dan budaya Rokan Hulu agar tetap lestari lintas generasi.

Sebagai pesan moral, perhelatan ini menjadi pengingat bagi generasi muda bahwa adat dan budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan warisan yang harus dijaga sebagai identitas dan jati diri. Di tengah arus modernisasi, Luhak Rambah menunjukkan bahwa akar tradisi dapat tetap kokoh, menjadi penuntun arah bagi perjalanan masyarakat menuju masa depan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *