InfotorialKuantan SingingiPemerintahan

Bupati Kuansing: Pacu Jalur Bukan Sekadar Lomba, Tapi Tradisi Penuh Makna

11
×

Bupati Kuansing: Pacu Jalur Bukan Sekadar Lomba, Tapi Tradisi Penuh Makna

Sebarkan artikel ini

TELUK KUANTAN, KUJANGPOST.com – Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana secara resmi membuka Festival Pacu Jalur Kuantan Singingi Tahun 2025 di Kawasan Tepian Narosa Teluk Kuantan, Rabu (20/08) siang.

Pembukaan berlangsung meriah dihadapan para Duta Besar, Menteri Negara, Anggota DPR RI, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-Riau. Ribuan masyarakat Kuansing turut memadati arena untuk menyaksikan penampilan budaya pembuka berupa Tarian Sombah Cerano dan Aura Farming Pacu Jalur, sebuah tarian massal spektakuler dengan 100 penari yang memukau para tamu dan undangan.

Menpar Widiyanti yang hadir bersama Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasib, mengaku kagum dengan keunikan Pacu Jalur sebagai tradisi sekaligus olahraga rakyat.

“Warisan budaya Kuansing ini adalah kebanggaan Indonesia yang sudah mendunia. Tradisi ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan UMKM masyarakat. Sejak 2022 pacu jalur masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN), bahkan tahun 2024 lalu berhasil menembus Top Ten KEN,” ungkap Menpar.

Gubernur Riau Abdul Wahid dalam sambutannya menargetkan jumlah penonton Festival Pacu Jalur 2025 mencapai 1,5 juta orang selama lima hari pelaksanaan. Menurutnya, event ini tidak hanya menjadi ikon budaya, tetapi juga penggerak sektor UMKM, perdagangan, dan pariwisata Riau.

“Pacu jalur adalah wajah Riau. Karena itu, keramahan Melayu dan kesantunan harus selalu kita tampilkan kepada setiap tamu yang hadir. Kami juga berharap dukungan pemerintah pusat untuk pengembangan infrastruktur Tepian Narosa agar semakin layak menjadi destinasi wisata kelas dunia,” ujar Gubri.

Sementara itu, Bupati Kuantan Singingi Dr. H. Suhardiman Amby, MM menyampaikan bahwa Pacu Jalur yang kini berusia 125 tahun bermula dari tradisi masyarakat pada abad ke-17 sebagai sarana transportasi hasil bumi. Seiring waktu, jalur bertransformasi menjadi pesta rakyat dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI, dan kini berkembang menjadi atraksi budaya internasional.

“Pacu jalur bukan sekadar olahraga, melainkan tradisi penuh makna. Setiap prosesnya sarat ritual adat, mencerminkan nilai kekompakan dan semangat kebersamaan masyarakat Kuansing,” jelas Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati Kuansing menyerahkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Kuansing kepada Menparekraf Widiyanti sebagai panduan strategis pengembangan pariwisata, khususnya kawasan Tepian Narosa. Ia juga menyerahkan Rencana Pembangunan Museum Budaya Kuansing kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang dirancang untuk melestarikan sejarah, seni, dan tradisi lokal termasuk pacu jalur.

Selain itu, Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Direktur Keamanan dan Intelijen Adam Muhammad Rat, menyerahkan Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Pacu Jalur dan Sepak Rago Tinggi kepada Bupati Kuansing sebagai bentuk perlindungan hukum atas identitas budaya masyarakat Kuansing.

Pembukaan Festival Pacu Jalur 2025 ditandai dengan pemukulan gong oleh Menpar Widiyanti, didampingi Gubernur Riau Abdul Wahid, Bupati Kuansing Suhardiman Amby, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta para tamu kehormatan lainnya.

Festival Pacu Jalur tahun ini kembali menegaskan Kuantan Singingi sebagai pusat kebudayaan Melayu yang mendunia, sekaligus destinasi wisata unggulan Indonesia.(Infotorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *