BeritaPekanbaruRiauSosial dan Kebudayaan

Masyarakat Hukum adat Suku Bonai di Kecamatan Bonai Darussalam Buktikan Adat Tak Pernah Padam di Bumi Rokan Hulu

32
×

Masyarakat Hukum adat Suku Bonai di Kecamatan Bonai Darussalam Buktikan Adat Tak Pernah Padam di Bumi Rokan Hulu

Sebarkan artikel ini

 

Pekanbaru|KUJANGPOST.com – Dalam semarak Pekan Budaya Melayu Serumpun yang digelar bertepatan dengan HUT ke-68 Provinsi Riau, Suku Bonai tampil memukau dengan pertunjukan tari tradisional yang mengguncang panggung. Acara yang berlangsung Pada Sabtu 09/08/2025 pukul 20.00 Wib di Lembaga Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro No. 39 Pekanbaru, ini menjadi ajang bergengsi menampilkan kekayaan budaya masyarakat adat di Riau.

Turut hadir dalam acara ini Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Sri Taufik Ikram Jamil, serta ketua adat Melayu dari seluruh Sumatra. Simposium Serumpun yang berlangsung bersamaan juga menghadirkan narasumber dari enam negara serumpun Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Filipina serta para akademisi dan tokoh adat.

 

Pekan Budaya Melayu Serumpun yang berlangsung sejak 07 hingga 10 Agustus 2025 menghadirkan ragam kegiatan mulai dari pameran budaya, seni tradisional, hingga pameran UMKM unggulan Riau.

Di tengah kemeriahan tersebut, penampilan Masyarakat adat Suku Bonai mencuri perhatian dengan tarian Semah Tobang yang di Kolaborasikan antara Tari Bedeo dan Tari Cegak yang penuh energi dan makna. Dentingan alat musik tradisional berpadu dengan hentakan kaki tujuh pemuda Bonai menciptakan sebuah kolaborasi spektakuler antara Tari Cegak,Bedewo dan Semah Tiga warisan leluhur yang disatukan dalam harmoni budaya nan memukau.

Panglimo Sakti Ketua Barisan Pemuda Adat Suku Bonai, Kafrizal S.Sos, menyampaikan dengan penuh semangat “Panggung ini bukan sekadar tempat unjuk kebolehan. Tari Semah Tobang adalah suara hati kami, pesan untuk dunia bahwa warisan budaya kami adalah identitas Rokan Hulu yang tak ternilai harganya. Kami berharap pemerintah daerah membuka ruang seluas-luasnya agar budaya ini terus hidup dan berkembang, bahkan sampai ke panggung internasional.”

 

Tidak hanya Suku Bonai pagelaran ini juga menampilkan ragam kebudayaan adat Melayu lainnya seperti Suku Sakai, Anak Rawa Siak, Akit Meranti, Duano, Patalang, Talang Mamak, Bengkalis, dan Sanggar Titi Payung Dang Merdu Rohil dengan Tari Pinggan 12 yang memukau.

 

Jondrizal Gelar Datuk Majopati., Selaku Kepala Suku Bonai menegaskan”Kami adalah akar yang sudah menancap jauh sebelum batas wilayah ditetapkan. Bukan pendatang, kami bagian dari denyut nadi Rokan Hulu sejak nenek moyang. Namun, tanpa pengakuan resmi sebagai suku asli, kami terhambat untuk menjaga dan memajukan budaya kami. Pengakuan itu penting agar kami punya kewenangan penuh merawat warisan ini, mengangkat kebanggaan Rokan Hulu hingga ke kancah dunia. Bersama pemerintah daerah, marwah Melayu akan semakin harum dan abadi.”

Kami Berharap Pemerintah Daerah Dapat Menetapkan dan Mengakui Keberadaan Masyarakat Hukum Adat Suku Bonai Desa Bonai Kec.Bonai Darussalam didalam Peraturan Daerah atau Peraturan Bupati Rokan Hulu.

Pekan Budaya Melayu Serumpun ini bukan hanya ajang seni dan budaya, melainkan panggung perjuangan mempertahankan dan menghidupkan identitas asli yang selama ini terpinggirkan. Semangat Suku Bonai menjadi bukti nyata bahwa adat tak pernah padam di bumi leluhur mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *