Jakarta|KUJANGPOST.com
Langkah tegap Zulfahrianto memasuki Istana Wakil Presiden RI bukan sekadar protokoler. Ketua DPD APDESI Provinsi Riau itu datang membawa amanah besar suara ribuan kepala desa dan jutaan masyarakat yang hidup di pelosok bumi Lancang Kuning.
Di hadapan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Zulfahrianto menyampaikan aspirasi yang selama ini menjadi denyut nadi desa-desa di Riau pemerataan pembangunan, peningkatan kapasitas aparatur desa, serta penguatan ekonomi berbasis potensi lokal. Ia menegaskan, semua itu selaras dengan Asta Cita ke-6 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran “Pembangunan dari Desa untuk Pemerataan Ekonomi.”
Pertemuan ini berlangsung dalam agenda audiensi APDESI bersama seluruh Ketua DPD se-Indonesia, bertepatan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APDESI 2025. Namun, bagi Zulfahrianto, momen tersebut adalah panggung perjuangan, bukan sekadar duduk manis di forum resmi.
“Saya datang bukan membawa nama pribadi, tetapi suara dari seluruh desa di Riau. Aspirasi ini adalah harapan yang lahir dari kerja keras, keringat, dan perjuangan masyarakat desa. Kami ingin pemerintah pusat melihat desa sebagai pondasi sejati Indonesia,” tegasnya.
Dengan nada tegas dan sorot mata penuh keyakinan, Zulfahrianto menempatkan dirinya sebagai jembatan emas antara rakyat akar rumput dan para pengambil kebijakan di pusat. Ia percaya, kepemimpinan di desa tidak berhenti pada batas administrasi, tetapi menembus hingga ke pusat kekuasaan demi masa depan bangsa.
Kini, bagi masyarakat desa di Riau, Zulfahrianto tak lagi sekadar Ketua DPD APDESI. Ia adalah pejuang suara desa sosok yang berani melangkah ke Istana, membawa harapan dari tanah kelahiran hingga ke meja kebijakan nasional.