ROHUL, KUJANGPOST.com —
PT Merangkai Artha Nusantara (PT MAN) menegaskan komitmennya mendukung penuh program semenisasi jalan blok perusahaan yang berada di Desa Bangun Jaya, Tambusai Utara. Hal ini ditegaskan pihak manajemen di tengah polemik sebagian warga yang menolak pembatasan tonase dalam proyek semenisasi tersebut.
“Kami siap berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Bangun Jaya agar semenisasi sesuai standar kami, demi kelancaran operasional dan juga mempermudah akses masyarakat sekitar,” tegas Humas PT MAN, Hafizh, saat diwawancarai usai rapat di ruang meeting PT MAN, Senin (21/07/2025).
Ia menjelaskan, pihak perusahaan sebenarnya tidak menolak program semenisasi, namun meminta agar pembangunan tidak hanya 100 meter dengan pembatasan tonase 6 ton, karena akan menghambat aktivitas transportasi perusahaan dan masyarakat yang mengandalkan truk angkutan sawit dengan tonase besar.
“Truk pengangkut sawit yang keluar masuk di wilayah perusahaan rata-rata bermuatan lebih dari 30 ton. Jika dibatasi hanya 6 ton, itu akan mematikan akses ekonomi pekerja bongkar muat dan pedagang yang selama ini beraktivitas di blok perusahaan,” jelas Hafizh.
PT MAN juga menyampaikan bahwa perusahaan telah merekrut tenaga kerja lokal yang direkomendasikan Kepala Desa Bangun Jaya, sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat sekitar.
Sebelumnya, ratusan warga Desa Bangun Jaya melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Blok PT MAN sebagai bentuk penolakan atas kebijakan pembatasan tonase yang diterapkan dalam proyek semenisasi. Aksi ini sempat memanas saat massa mencoba masuk menggunakan mobil komando dengan sound system, memicu saling dorong dengan aparat yang mengamankan jalannya aksi.
Kapolsek Tambusai Utara AKP Toni Prawira, STrK., SIK., MH., bersama TNI dan Satpol PP turun langsung mengawal jalannya aksi agar kondusif. Kepala Desa Bangun Jaya, Yusrianto, bersama Camat Tambusai Utara, Sunarji S.Pd., juga turun ke lokasi untuk menenangkan warga dan mengajak mediasi.
Mediasi akhirnya digelar di Kantor Desa Bangun Jaya, di mana Camat Sunarji menyampaikan bahwa pihak desa dan warga akan berkoordinasi dengan manajemen PT MAN untuk membahas kembali penyesuaian tonase.
“Kami berharap tonase dapat disesuaikan sehingga semenisasi dapat mendukung kendaraan bertonase besar, agar tidak menghambat operasional perusahaan dan ekonomi warga,” ujar Sunarji.
Situasi kembali kondusif pasca mediasi, dan PT MAN bersama Pemdes Bangun Jaya sepakat akan melakukan pertemuan lanjutan untuk mencari solusi terbaik, agar program semenisasi dapat berjalan efektif serta mendukung akses ekonomi masyarakat sekitar.











