NepalOlahraga

Cetak Rekor di Himalaya, Komika Disabilitas Anggi Wahyuda Bukti Nyata “Keterbatasan Bukan Penghalang”

15
×

Cetak Rekor di Himalaya, Komika Disabilitas Anggi Wahyuda Bukti Nyata “Keterbatasan Bukan Penghalang”

Sebarkan artikel ini

NEPAL | KUJANGPOST.com
Semangat juang dan tekad baja ditunjukkan oleh Anggi Wahyuda, komika muda asal Binjai, Sumatera Utara. Di usianya yang baru 24 tahun, Anggi berhasil mencatatkan prestasi luar biasa sebagai penyandang disabilitas pertama dari Indonesia yang menjejakkan kaki di Everest Basecamp, Nepal, pada Senin, 26/05/2025.

Perjalanan ini bukan sekadar ekspedisi pendakian, melainkan juga misi inspiratif dalam gerakan sosial bertajuk “Satu Langkah Lagi”, yang bertujuan untuk menyuarakan bahwa keterbatasan fisik bukanlah akhir dari segalanya.

Perjalanan Anggi dimulai dari tragedi yang mengubah hidupnya. Pada tahun 2015, ia mengalami kecelakaan yang mengharuskannya menjalani amputasi kaki kanan. Sejak itu, ia berjalan dengan bantuan tongkat. Namun, keterbatasan tersebut tak menghalangi semangatnya.

“Menjadi disabilitas pertama yang mendaki ke Gunung Everest adalah impian saya. Saya ingin membuktikan bahwa batas kemampuan manusia itu bukan pada fisiknya, tapi pada kemauannya,” ungkap Anggi penuh semangat.

Didampingi tim pendakian dan dukungan penuh dari pemerintah, Anggi menempuh 11 hari perjalanan berat menyusuri rute menuju Everest Basecamp. Pendakian ini dimulai sejak 17 Mei 2025, dan menjadi tonggak pencapaian baru setelah sebelumnya ia sukses menaklukkan gunung-gunung tertinggi di Indonesia seperti Kerinci, Rinjani, Binaiya, Latimojong, hingga Gunung Leuser yang terkenal dengan trek terpanjang di Indonesia. Pada Desember 2024, ia juga tercatat sebagai penyandang disabilitas pertama yang berhasil menaklukkan Leuser.

Prestasi monumental ini turut mendapat dukungan dari berbagai tokoh nasional, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Wakil Menpora Taufik Hidayat, serta Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad dan Tenaga Ahli Menpora Mikha Tambayong. Dalam konferensi pers di Jakarta, Menpora menyatakan:

“Nilai-nilai seperti keberanian, semangat juang, dan pantang menyerah yang dibawa Anggi adalah contoh nyata dari makna kepemudaan sejati. Ini harus kita sebarkan seluas mungkin,” tegas Dito.

“Satu Langkah Lagi” bukan hanya tentang mendaki gunung, tetapi tentang mendaki keyakinan diri”. Ucap Anggi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *