PEKANBARU, KUJANGPOST.com — Dalam upaya mengatasi penyebaran HIV/AIDS yang kian mengkhawatirkan, Jaringan Indonesia Positif (JIP) Riau membuka ruang kolaborasi dengan berbagai stakeholder di Provinsi Riau. Kerja sama ini ditujukan untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam merancang langkah-langkah strategis yang efektif guna menghadapi tantangan HIV/AIDS.
JIP Riau menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan instansi terkait lainnya untuk bersama-sama merumuskan dan menjalankan program pencegahan, pengobatan, serta peningkatan layanan bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Kolaborasi ini tidak hanya menyasar aspek medis, tetapi juga sosial, seperti mengurangi stigma dan diskriminasi yang masih melekat pada ODHA.
Urgensi program ini semakin terasa setelah data menunjukkan bahwa Provinsi Riau menempati urutan ke-9 dengan angka kematian akibat HIV/AIDS tertinggi di Indonesia pada tahun 2022. Angka infeksi baru yang terus meningkat, khususnya di Kota Pekanbaru, menjadi sinyal peringatan bagi semua pihak. Faktor seperti perilaku seksual berisiko, rendahnya tingkat edukasi, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan turut memperparah situasi.
Bentuk kerja sama yang ditawarkan JIP Riau mencakup:
Advokasi kebijakan dan program penanggulangan HIV/AIDS,
Berbagi sumber daya, teknologi, dan fasilitas,
Kolaborasi pengembangan program pencegahan dan pengobatan,
Pemantauan dan evaluasi program secara berkelanjutan.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap adanya peningkatan koordinasi antar lembaga, akses layanan kesehatan yang lebih merata bagi kelompok rentan, serta edukasi yang masif kepada masyarakat,” ujar perwakilan JIP Riau.
JIP Riau selama ini telah aktif dalam peningkatan kesadaran masyarakat mengenai HIV/AIDS, memperluas akses pengobatan ARV, dan mendukung pencapaian target nasional three zero pada tahun 2030 yakni tidak ada infeksi baru, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada diskriminasi terhadap ODHA.
Harapan besar pun disematkan pada keterlibatan aktif para stakeholder. “Kami mengundang semua pihak untuk bergandeng tangan. Dengan kerja sama yang baik, kami percaya program peningkatan kapasitas, edukasi, dan perlindungan hak ODHA bisa terlaksana secara optimal,” tambahnya.
Adapun jadwal kerja sama akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. JIP Riau terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi positif yang mendukung pemenuhan hak asasi dan kualitas hidup ODHA di Riau.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan informasi dan edukasi tentang HIV/AIDS dapat tersebar luas di tengah masyarakat, menumbuhkan empati terhadap ODHA, dan menurunkan tingkat diskriminasi yang masih kerap terjadi.