PEKANBARU, KUJANGPOST.com – Usai viral dan mendapatkan penghargaan langsung dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, sosok Aiptu Jimmi Farma kembali menjadi perhatian publik. Tidak hanya menginspirasi lewat kiprahnya di Polsek Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, ia juga membagikan kisah hidup dan perjuangannya dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Kujangpost.com.
Lahir dari keluarga kurang mampu, Aiptu Jimmi menuturkan bahwa perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan. Namun, berkat doa dan dukungan orangtuanya, ia berhasil menggapai cita-cita menjadi seorang anggota Polri.
“Saya terlahir dari keluarga yang kurang mampu, orang tua saya tidak punya pekerjaan. Alhamdulillah, izin Allah, saya bisa jadi polisi karena doa ayah dan ibu saya,” kenangnya.

Dedikasinya terhadap pendidikan Islam mendorong Aiptu Jimmi mendirikan Pondok Al Qur’an Baitul Ihsan di Jl. Kota Baru No. 91 A, Kampung Bandar, Pekanbaru. Pondok ini menjadi tempat belajar gratis bagi lebih dari 150 anak dari keluarga kurang mampu, mengajarkan Al-Qur’an sebagai fondasi utama.
“Alasan saya mendirikan pondok ini agar kaum muslimin tidak buta Al-Qur’an dan menjauhkan mereka dari perbuatan yang dilarang Allah,” ujar Jimmi.
Dalam kesehariannya, Jimmi membagi waktu antara tugas sebagai Ps. Kasihumas di Polsek dan mengajar para santri. Pagi hingga sore bertugas di kantor, lalu selepas pukul 16.00 ia langsung mengajar hingga larut malam, tanpa mengenal lelah.
Tantangan tentu banyak, namun baginya semua kesulitan itu dimudahkan oleh pertolongan Allah. Salah satu momen paling berkesan, katanya, adalah melihat perubahan karakter anak-anak santrinya.

“Anak-anak saya dulu bandel-bandel. Tapi sekarang, Alhamdulillah, mereka berubah karena Al-Qur’an. Saya sayang sama mereka, mereka juga sayang sama saya,” katanya sambil tersenyum.
Mendapatkan penghargaan dari Kapolri, menurut Aiptu Jimmi, adalah sebuah kehormatan besar yang ia syukuri dengan penuh haru.
“Semua ini kehendak Allah. Saya senang bisa bertemu dengan pimpinan tertinggi Polri. Semoga Allah memberkahi Bapak Kapolri, Kapolda, Kapolresta, dan Kapolsek saya,” ucapnya penuh rasa syukur.
Ke depan, Aiptu Jimmi hanya punya satu mimpi sederhana: tetap bersama santri-santrinya hingga akhir hayat.
“Semua saya serahkan kepada Allah. Saya ingin terus mengabdi di jalan ini,” ujarnya.
Sebagai penutup, Aiptu Jimmi berpesan kepada generasi muda dan rekan-rekannya di Polri untuk selalu mendekatkan diri kepada Al-Qur’an.
“Hidup di dunia ini tidak lama. Berbuatlah baik, beramal sholeh, dan jadilah hamba Allah yang bertakwa. Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk ke jalan yang lurus dan menjadi rahmat bagi orang-orang beriman,” tuturnya, mengutip ayat suci Al-Qur’an.
Semoga kisah keteladanan ini menjadi inspirasi untuk kita semua.
(Nurhasanah/Kujangpost.com)