PemerintahanRokan Hulu

Kolaborasi Desa Sungai Sitolang Dan Tambusai Timur Dalam Menangani Kasus Harimau

45
×

Kolaborasi Desa Sungai Sitolang Dan Tambusai Timur Dalam Menangani Kasus Harimau

Sebarkan artikel ini

ROKAN HULU, KUJANGPOST.com –Dalam upaya mengatasi permasalahan harimau yang memangsa hewan ternak dan menimbulkan keresahan di masyarakat, Desa Sungai Sitolang dan Desa Tambusai Timur melakukan kolaborasi untuk menangani masalah tersebut.

Kolaborasi antara kedua desa tersebut melibatkan pihak-pihak terkait, seperti tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang dipimpin oleh Muhammad Hendri, Kepala Resort Kampar, perwakilan tim dari BPBD, Camat Rambah Hilir Narji, Kusmana, Kades Sungai Sitolang, serta mewakili Kades Tambusai Timur, Fahmi, Babinkamtibmas, Kadus, dan Tokoh Masyarakat.

Pagi hari ini, Jumat (07/02/2025), di Kantor Desa Pasir Sitolang, tim gabungan tersebut melakukan rapat dan diskusi tentang hal-hal yang akan dilakukan sebagai tahapan awal penanganan konflik antara harimau dan manusia.

Menurut pihak BKSDA, harimau sebagai makhluk yang dilindungi oleh undang-undang nomor 5 tahun 1990, tidak bisa langsung dievakuasi. Ada beberapa ketentuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan penangkapan.

“Menurut Muhammad Hendri, dalam upaya memantau pergerakan harimau, langkah awal yang akan dilakukan adalah memasang kamera trap. Namun,Kami meminta masyarakat untuk berkomitmen menjaga keamanan kamera trap yang akan dipasang, karena perangkat ini sangat penting untuk penelitian populasi, pemantauan perilaku, identifikasi ancaman, dan konservasi harimau.Sebelum melaksanakan pemasangan, tim BKSDA akan melakukan survei ke lokasi terakhir jejak harimau ditemukan dengan berkolaborasi bersama BPBD, Kades, Kadus, dan masyarakat. Tujuan dari survei ini adalah untuk menentukan posisi yang strategis dan aman untuk memasang kamera trap, sehingga dapat memantau pergerakan harimau secara efektif dan meminimalkan risiko bagi masyarakat dan tim survei.”ujarnya

“Dengan kamera trap, tim kami dapat memantau dan melaporkan pergerakan harimau tersebut ke pusat, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat sambil menunggu perintah dari pusat terkait pengevakuasian hewan predator tersebut. Kami tidak dapat memutuskan tentang evakuasi harimau ini sendirian, karena itu kami membutuhkan kerja sama dan dukungan dari masyarakat,” tambahnya.

Camat Rambah Hilir Narji dan Kusmana, Kades Sungai Sitolang juga menyampaikan “Himbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari konflik dengan harimau, termasuk tidak melakukan aktivitas sendirian di perkebunan, membersihkan kebun-kebun rimbun, dan mengandangkan hewan ternak.

Sampai berita ini di terbitkan untuk sementara belum ada hasil yang di peroleh tim atas survey yang dilakukan dilapangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *